Daisypath Anniversary tickers

Daisypath Anniversary tickers

Friday, March 20, 2015

How To Survive The 2-Weeks-Wait

Assalamu'alaikum.
Masa penantian yang terkenal dengan sebutan 2 Weeks Wait, bikin was-was orang yang lagi promil. Dua minggu terhitung dari masa ovulasi sampai periode menstruasi berikutnya. Duh, jadi hamil nggak ya? Bakalan mens nggak ya? Duh pengen test pack, udah bisa ketauan belum ya? Aku pegel-pegel, ini tanda-tanda PMS atau mau hamil ya? Dan seterusnyaaaa, pertanyaan-pertanyaan itu membombardir otak :D *pengalaman promil*

Untungnya, sehabis inseminasi kemarin, aku dan suami tenaaang banget. Errr, tepatnya aku yang tenang sih. Pasrah. Tetep optimis bahwa aku punya peluang, tapi hasilnya terserah Allah. Sampe suami bilang, "Yak, kita harus siap ya kalo ternyata hasilnya belum hamil..." Iiiih aku mah udah siap kaliii, kan pasraaah...

Trik-ku supaya nggak terlalu kepikiran dengan urusan hamil-nggak-hamil-nggak ini adalah: menyibukkan diri! Ini contoh 'kesibukan' yang kulakukan:

1. Fokus ke Asupan Menu Makanan Sehat

Hamil atau nggak hamil, calon ibu butuh makanan bergizi, terutama untuk rahim! Jadi mulai sibuk deh memikirkan makanan apa aja yang baik untuk kesehatan. Tiap hari bikin jus. Lalu masak apa yang sehat? Jangan lupa sayuran harus ada di menu tiap hari.
Sumber gambar

2. Mencoba Olahraga

Buat orang yang malas olahraga (seperti aku!), sepertinya yoga cukup menarik. Cara paling murah meriah untuk yoga adalah, cari tutorial Yoga for Beginner di Youtube! :)) Berbekal nonton youtube, aku yoga deh di rumah ;P
Sumber gambar

3. Melakukan Hobi (yang nggak ekstrim tentunya)

Kalo diperhatikan, di bulan Februari kemarin aku cukup rajin ngeblog 'kan di tiananana.blogspot.com? Yep karena aku hobi ngeblog, makanya bulan kemarin semangaaat banget ngeblog.  Terpengaruh berteman dengan Ola, Nita dan Puput juga sihhh. Mereka kompetitip banget, rajin bikin postingan baru! Setiap hari mikir deh mau bikin postingan tentang apa. Mana sempat cemas tentang 2 weeks wait ;)

Nah kalau hobimu agak ekstrim, misalnya terjun payung atau parkour (ya kali), mungkin bisa dikurangi dulu yaa kegiatannya. Jaga-jaga, siapa tau kan 'jadi' bayinya :) Coba hobi lain yang lebih aman aja yaaa...

4. Online Shopping

Karena banyak yang menasihati, setelah inseminasi 'nggak boleh capek-capek', kegiatan window shopping di mall dikurangi dulu. Untungnya sekarang online shops cukup memanjakan mata. Kebetulan jam tanganku rusak, jadi kepingin jam tangan Swatch. Modelnya casual dan bikin kelihatan muda :D Untungnya, merk ini dijual di Zalora. Jadi praktis deh kalo mau beli :D Sekalian bisa belanja kebutuhan yang lain-lain juga hihihi...
Yang pink lucu banget! Sumber gambar

5. Memanjakan Diri Sendiri

Setelah bertahun-tahun nggak nyalon, akhirnya di suatu hari sepulang dari pengajian, aku mampir ke salon dekat rumah untuk facial. Waktu dimasker sampai ketiduran 15 menit. Enak kan? Cring cring! Istri cantik suami pun senang :*

6. Banyak-banyak Berdoa

Ini juga penting. Berdoa supaya diberikan yang terbaik dari Allah, entah apapun hasilnya nanti di akhir bulan :) Allah yang punya kuasa. Allah yang memberi nyawa. Yakinlah apa yang kamu dapat, adalah yang menurut-Nya paling baik ^^

--
Pada akhirnya, di ujung periode bulananmu kamu akan dapat jawabannya. Jadi sabar ya! Jika masih mens juga, tetep semangat! Banyak pasangan yang butuh bertahun-tahun untuk dapat momongan. Jika inseminasimu belum berhasil, tetap optimis! Toh sebagian wanita yang menjalani insem kadang baru berhasil di prosedur ketiga atau keempat. Jika masih belum hamil, masih ada harapan bayi tabung. Atau kadang yang sudah pasrah malah tiba-tiba hamil begitu saja :)

Yang penting di masa 2 minggu menunggu ini, kamu nggak menghabiskan waktu untuk cemas dan sedih, karena nggak baik buat kesehatan emosi. Beberapa kegiatan di atas cukup positif kan :D Misalnya belum hamil pun, insyaAllah lebih sehat.

Jika pada akhirnya hamil, alhamdulillah! Semoga calon bayi dan ibunya selalu sehat ^^

Wednesday, March 18, 2015

Pengalaman Inseminasi Pertama - Part 2

...sambungan dari postingan sebelumnya...

Proses inseminasi dilakukan di kursi observasi dokter. Alhamdulillaah ditemani suami, jadi aku bisa menggenggam tangannya selama proses dilakukan. Tiap kali dokter mau tindakan, dia berucap basmalah. Subhanallah ya!

Pertama, bagian bawah 'dibuka' dengan cocor bebek. Karena tegang, rasanya agak ngilu. Yaaa bayangkan aja situ dibuka lebar-lebar. Lalu sperma langsung disuntikkan? Oh tentu tidak..

Saluran sempit, aduh sakiiit...

Dokter mengecek dulu jalurnya, untuk memastikan sperma nanti bisa melaju ke indung telur. Dokter bilang salah satu saluran indung telurku sempit banget (seperti hasil tes HSG tahun lalu, ada yang sedikit tersumbat). Jadi entah diapakan di bawah sana, rasanya ngilu banget sampe mau nangis T_T Seharusnya proses inseminasi nggak sakit sih, cuma karena ada saluran yang sempit ini lhoooo...

Sumber gambar

Proses Inseminasi pun dimulai...

Dr. Boy Abidin, SPOG mengajak suami baca basmalah sebelum penyuntikan sperma dilakukan. "Kun fayakun, kalau Allah berkehendak, jadilah," pesan dokter. Alhamdulillah yaaa dalam tiap proses, hati ini terasa disejukkan.

Di salah satu saluran yang 'sempit', saat sperma disuntikkan, sakiiit deh hehehe. Di situlah saya merasa ngilu. Tangan suami jadi korban diremas kuat-kuat :)) Tapi sekarang udah lupa sih sakitnya seperti apa. Nggak bikin trauma kok. Kan demi perjuangan punya anak ;)

Iritasi mulut rahim a.k.a Erosi Serviks

Lalu ditemukan masalah berikutnya. Ternyata ada iritasi di mulut rahimku! Dokter Boy bilang, bisa jadi iritasi ini yang menyebabkan sperma mati duluan sebelum bisa masuk ke rahim, apalagi mencapai uterus. Prosedur insem akan mempermudah sperma masuk tanpa harus kontak dengan mulut rahim, jadi bismillah, peluang hamil bisa terjadi.

Padahal tahun lalu aku pap smear...

Hasil pap smear bilang, memang ada iritasi. Tapi SPOG di RS Omni waktu itu bilang, "Nggak papa ada iritasi sedikit, itu wajar kok. Kan sudah aktif secara seksual.." Eaaaaa. Dokter Boy pun memberikan cairan Iodine untuk mengobati erosi mulut rahimku. Waktu aku tanya, apa nggak perlu ada pengobatan lanjutan? Dokter bilang sebenernya perlu sekitar 3x lagi pengobatan. Tapi karena aku menjalani prosedur inseminasi dan diharapkan ada aktivitas seksual untuk memperbesar peluang hamil, ini saja sudah cukup.

Proses inseminasi pun selesai. Aku diminta tetap berbaring di kursi observasi (dengan posisi kaki lebih tinggi dari kepala) selama 30 menit, lalu boleh pindah ke kasur untuk istirahat 30 menit lagi.

Pertanyaan Umum Tentang Inseminasi:


  • Sakit nggak? Tergantung kondisimu! Pada umumnya, berdasarkan hasil googling, nggak sakit. Cuma karena aku ada saluran sempit jadi sakit.
  • Harus bedrest? Nggak. Cukup 15-60 menit aja berbaring setelah inseminasi (tergantung petuah dokter)
  • Biayanya berapa? Seingatku hari itu tagihannya sekitar 3jutaan untuk inseminasi dan sperm washing. Hari sebelumnya suntik pecah telur 1.5 juta. TAPI harga tersebut tentunya bisa berbeda tergantung KONDISI calon ibu. Aku pernah baca blog yang tiap hari harus disuntikkan pembesar sel telur sekitar Rp 1juta sekali suntik. Jadi untuk sekali inseminasi dia habis hingga Rp 10juta.

Pengalaman Inseminasi Pertama - Part 1

Assalamu'alaikum. Hihiiii akhirnya aku nulis juga. Tapi belum ijin suami sih boleh dipublish apa enggak. Kalo ndak boleh ya besok diubah jadi draft lagi :p

Kontrol Sebelum Inseminasi

Kamis 12 Februari yang lalu, sesuai SMS dokter, hari ke-12 pasca haid terakhir aku kontrol. Dokter mengecek ukuran sel telurku. Alhamdulillah ternyata ada 3 sel telur yang cukup besar! Satu 18 mm, satu 20 mm, satu lagi 22 mm.

Dokter menyatakan, besok (Jum'at) bisa dilakukan inseminasi. Aku iyakan saja! Gak pake telpon suami. Suami taunya dalam rentang waktu beberapa hari ke depan akan ada proses inseminasi, tapi nggak nyangka besok sudah bisa! Dokter pun menyuntikkan obat pecah telur (Ovidrel), yang akan membuat telurku menetas dalam 24 jam ke depan. Kukuruyuk!

Inseminasi dijadwalkan hari Jumat sehabis Jumatan. Aku telpon suami mengabarkan hal itu. Dia kaget, kenapa cepet banget besok? Ya aku bilang suka-suka sel telurku lah, dianya udah siap :P Suami langsung ijin ambil cuti supaya bisa fokus di hari Jumat (padahal sih aku bilang nggak usah cuti, ijin aja habis Jumatan, tapi dia keukeuh cuti).

Pak bos: "Kok mendadak cutinya?"
Suami: "Eeemmm saya mau inseminasi pak!"
Pak bos: "Oooo yayaya... Cuti disetujui!"

Hari-H Inseminasi

Akhirnya hari yang ditunggu datang! Cuti dimanfaatkan suami ngurus berkas-berkas rumah ke kecamatan (hahaha penting ya nunggu cuti baru diurus). Lalu Jumatan dulu di masjid dekat rumah. Isi energi minum jus alpukat, pengganjal lapar. Lalu capcus ke arah RS Mitra Keluarga sambil jelalatan cari resto buat makan siang.

Eh kita lewat Rumah Makan Konro di daerah Kelapa Gading! Makan daging supaya kuat, kata pak suami :)))) Pesan 1 sup konro, dan 1 konro bakar (gaya bener). Taunya porsinyaaa alamaaak, gede buanget! Nggak kuat perut kita mah. Konro bakar enaaak! Kita minta sup konronya dibungkus aja.

Tiba di RS jam 2 siang lewat sedikit, akibat jalanan Kelapa Gading hari Jumat teramat macet. Padahal jadwal pengambilan sperma jam 2. Setelah proses administrasi blablabla, baru jam 3 kurang kami bisa masuk ke ruangan khusus di RS Mitra. Ruangan itu ada kasur single, TV ber-video (you know lah video apa) dan kamar mandi ber-shower. Di ruangan sebelah ditunggu petugas laboratoriumnya.

Pelajaran! Kalo mau proses pengambilan sperma, yang muslim kudu bawa handuk & sabun sendiri untuk mandi (besar). Karena di sana nggak disediakan. Selama di dalam ruangan, awkward aja berdua suami. Yang ada malah kami cekikikan berdua :))))) Tapi alhamdulillah beres juga phewwwww...

Preparasi sperma memakan waktu 2 jam. Nantinya aku & suami akan dipanggil kalau sperma sudah diproses & dokternya sudah siap. Jadi jadwal inseminasi mundur dari jam 4 ke jam 5 sore. Selama menunggu, aku sempat ketiduran di ruang tunggu.

Hingga akhirnya....
"Yak!! Dokternya lewat!!" Kata suami membangunkan aku. Padahal dia belum pernah ketemu dr. Boy SPOG lho, tapi kok bisa tau itu dokternya? "Soalnya ada dokter tinggi ganteng! Kan kamu bilang dokternya ganteng.." :)))))))) Eh bener donk dr. Boy-nya sudah datang.

Langsung aku dan suami pergi ke klinik Mbrio.

Beberapa saat kemudian dilakukanlah proses inseminasi itu...

(bersambung)