Daisypath Anniversary tickers

Daisypath Anniversary tickers

Wednesday, March 18, 2015

Pengalaman Inseminasi Pertama - Part 1

Assalamu'alaikum. Hihiiii akhirnya aku nulis juga. Tapi belum ijin suami sih boleh dipublish apa enggak. Kalo ndak boleh ya besok diubah jadi draft lagi :p

Kontrol Sebelum Inseminasi

Kamis 12 Februari yang lalu, sesuai SMS dokter, hari ke-12 pasca haid terakhir aku kontrol. Dokter mengecek ukuran sel telurku. Alhamdulillah ternyata ada 3 sel telur yang cukup besar! Satu 18 mm, satu 20 mm, satu lagi 22 mm.

Dokter menyatakan, besok (Jum'at) bisa dilakukan inseminasi. Aku iyakan saja! Gak pake telpon suami. Suami taunya dalam rentang waktu beberapa hari ke depan akan ada proses inseminasi, tapi nggak nyangka besok sudah bisa! Dokter pun menyuntikkan obat pecah telur (Ovidrel), yang akan membuat telurku menetas dalam 24 jam ke depan. Kukuruyuk!

Inseminasi dijadwalkan hari Jumat sehabis Jumatan. Aku telpon suami mengabarkan hal itu. Dia kaget, kenapa cepet banget besok? Ya aku bilang suka-suka sel telurku lah, dianya udah siap :P Suami langsung ijin ambil cuti supaya bisa fokus di hari Jumat (padahal sih aku bilang nggak usah cuti, ijin aja habis Jumatan, tapi dia keukeuh cuti).

Pak bos: "Kok mendadak cutinya?"
Suami: "Eeemmm saya mau inseminasi pak!"
Pak bos: "Oooo yayaya... Cuti disetujui!"

Hari-H Inseminasi

Akhirnya hari yang ditunggu datang! Cuti dimanfaatkan suami ngurus berkas-berkas rumah ke kecamatan (hahaha penting ya nunggu cuti baru diurus). Lalu Jumatan dulu di masjid dekat rumah. Isi energi minum jus alpukat, pengganjal lapar. Lalu capcus ke arah RS Mitra Keluarga sambil jelalatan cari resto buat makan siang.

Eh kita lewat Rumah Makan Konro di daerah Kelapa Gading! Makan daging supaya kuat, kata pak suami :)))) Pesan 1 sup konro, dan 1 konro bakar (gaya bener). Taunya porsinyaaa alamaaak, gede buanget! Nggak kuat perut kita mah. Konro bakar enaaak! Kita minta sup konronya dibungkus aja.

Tiba di RS jam 2 siang lewat sedikit, akibat jalanan Kelapa Gading hari Jumat teramat macet. Padahal jadwal pengambilan sperma jam 2. Setelah proses administrasi blablabla, baru jam 3 kurang kami bisa masuk ke ruangan khusus di RS Mitra. Ruangan itu ada kasur single, TV ber-video (you know lah video apa) dan kamar mandi ber-shower. Di ruangan sebelah ditunggu petugas laboratoriumnya.

Pelajaran! Kalo mau proses pengambilan sperma, yang muslim kudu bawa handuk & sabun sendiri untuk mandi (besar). Karena di sana nggak disediakan. Selama di dalam ruangan, awkward aja berdua suami. Yang ada malah kami cekikikan berdua :))))) Tapi alhamdulillah beres juga phewwwww...

Preparasi sperma memakan waktu 2 jam. Nantinya aku & suami akan dipanggil kalau sperma sudah diproses & dokternya sudah siap. Jadi jadwal inseminasi mundur dari jam 4 ke jam 5 sore. Selama menunggu, aku sempat ketiduran di ruang tunggu.

Hingga akhirnya....
"Yak!! Dokternya lewat!!" Kata suami membangunkan aku. Padahal dia belum pernah ketemu dr. Boy SPOG lho, tapi kok bisa tau itu dokternya? "Soalnya ada dokter tinggi ganteng! Kan kamu bilang dokternya ganteng.." :)))))))) Eh bener donk dr. Boy-nya sudah datang.

Langsung aku dan suami pergi ke klinik Mbrio.

Beberapa saat kemudian dilakukanlah proses inseminasi itu...

(bersambung)

2 comments:

  1. Salam kenal mba..slmat y kebrhasilan insemnya...q juga lagi nunggu hasil ne..brp sperma suami mba stelah di preparasi??

    ReplyDelete
  2. @adi hardika kl boleh tau insem sm dokter boy jg kah?

    ReplyDelete